WHO
menyebut Low Back Pain atau nyeri punggung bawah menjadi penyebab utama
kecatatan jika diabaikan. Sebuah studi baru dari jurnal “The Lancet
Rheumatology” menerangkan bahwa 800 juta orang berpotensi mengalami nyeri
punggung bagian bawah atau nyeri pinggang pada 2050. Saat ini fenomena nyeri
punggung bawah sudah banyak terjadi yang dapat
memengaruhi siapa saja, dari berbagai kelompok usia.
Low Back Pain atau nyeri
punggung bawah adalah perasaan nyeri yang
berhubungan dengan stress atau strain pada area otot-otot punggung,
tendon, dan ligament yang biasanya dirasakan setelah melakukan aktivitas
berlebihan. Penyebab nyeri punggung bawah bisa
bervariasi, termasuk cedera, ketegangan otot, hernia nukleus pulposus
(HNP), penyakit degeneratif tulang belakang, posisi mengangkat beban yang salah,
posisi duduk yang terlalu lama, atau kondisi medis lainnya.
Sebenarnya ada banyak faktor penyebab nyeri
punggung bawah. Apalagi bagi mereka yang pekerjaannya banyak duduk di kursi.
Biasanya dialami oleh pekerja kantoran yang bekerja selama tujuh hingga delapan
jam sehari. Kemudian juga cara mengangkat beban berat dengan posisi yang salah
seperti membungkuk. Hal ini diperparah dengan kurangnnya berolahraga.
Problematika fisioterapi pada kasus nyeri
punggung bawah berupa adanya nyeri dan spasme pada otot area punggung bawah,
keterbatasan lingkup gerak sendi serta penurunan aktivitas fungsional. Banyak
orang yang menyepelekan nyeri punggung. Padahal akan berdampak signifikan dalam
hidupnya sehari-hari. Jika nyeri punggung yang dialami tidak segera ditangani,
besar kemungkinan akan berdampak pada penurunan produkvifitas seseorang.
Untuk terhindar dari nyeri punggung bagian bawah
dan mengurangi rasa sakitnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Pertama,
dengan menerapkan pola hidup yang sehat, termasuk dengan rutin berolahraga
serta melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki tiap hari. Nyeri
punggung bagian bawah itu bisa dicegah dan diatasi. Bisa dimulai dengan hal
sederhana seperti stretching ringan setelah 30 menit duduk. Akan lebih bagus
lagi jika disempatkan berolahraga 150 menit perminggu. Bila dibagi semingggu
lima kali, jadi sekitar 30 menit tiap hari.
Selanjutnya, sangat disarankan agar memperhatikan posisi duduk.
Meski terlihat sepele, akan tetapi bisa berdampak negatif bagi kesehatan.
Begitupun dengan posisi tubuh saat mengangkat beban. Membungkuk dapat
meningkatkan resiko nyeri punggung. Posisi terbaik untuk mengangkat beban berat
adalah dengan jongkok. Sebagai contoh saat kita mengangkat beban galon air yang
penuh. Beratnya kurang lebih 18-20 kilogram. Sebaiknya gunakan posisi jongkok
saat mengangkat. Jangan biasakan mengambil dengan posisi membungkuk karena itu
berbahaya.
Author
: Alfitri Yana Yunita, SST.FT, M.Fis
Dosen Program Studi S1 Fisioterapi Universitas
Awal Bros
Editor : nng