LENSA
AWAL BROS – Kontrasepsi yang
mempengaruhi kelancaran produksi ASI adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung
hormon Progesteron dan Ekstrogen. Dampak yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan
ASI yang cukup yaitu bayi memiliki resiko mengalami Hipoglikemi dan penambahan
berat badan yang lebih lambat daripada bayi yang cukup mendapatkan ASI.
Peran mahasiswa sangat
penting dalam mengedukasi masyarakat terkait hal tersebut, maka dilaksankanlah
pengabdian masyarakat kepada Ibu-Ibu di Puskesmas Lubuk Baja pada 25 Mei 2022 dengan tujuan untuk mengetahui pemilihan metode Keluarga Berencana (KB) pada ibu menyusui
agar menambah wawasan serta pengetahuan dan agar dapat menunda dan menjarakkan
usia anak.
Materi dijabarkan oleh Ibu Tinta Julianawati.,S.Tr.Keb.,M.Kes salah satu dosen program studi Kebidanan Universitas Awal Bros dan salah seorang mahasiswa Kebidanan Huzaima. Metode yang dilakukan
berupa Diskusi dan Tanya Jawab dengan menggunakan alat bantu leaflet. Leaflet
merupakan media cetak yang berisi tulisan serta gambar yang dibuat dalam bentuk
selebaran dan tidak dibukukan. Media satu ini umumnya memiliki bentuk persegi
panjang yang datar dan mengandung informasi lengkap terkait produk tertentu.
Dan diakhir acara dilakukan posttest.
Tujuan dilaksanakan
program Keluarga Berencana yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuatu dengan kekuatan sosial
ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh
suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan program Keluarga Berencana lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna.
Banyak manfaat yang
akan ibu dapatkan jika mengikuti program Keluarga Berencana, mulai dari Menjaga kesehatan ibu
Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak baik
bagi kesehatan ibu dan bayi.
Selain itu, program Keluarga Berencana juga memberikan pengarahan mengenai langkah-langkah untuk menjaga kesehatan ibu
dan bayinya, baik sebelum maupun setelah melahirkan. Mendorong kecukupan ASI
dan pola asuh yang baik bagi anak dengan program Keluarga Berencana, suami istri dapat
merencanakan waktu kehamilan dengan tepat.
Hal ini erat kaitannya
dengan kecukupan ASI dan pola asuh anak. Idealnya, jarak anak pertama dan kedua
antara 3–5 tahun. Dengan jarak waktu ini, anak pertama bisa mendapatkan manfaat
ASI dengan maksimal, yaitu dari ASI eksklusif hingga 2 tahun.
Tidak hanya itu, anak
juga jadi bisa mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya selama masa
perkembangannya. Kedua hal ini tentu akan sangat berdampak positif untuknya.
Mencegah kehamilan
yang tidak direncanakan Suami dan istri yang tidak menjalankan program Keluarga Berencana berisiko mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Misalnya, perempuan di
atas 35 tahun dan belum menopause yang melakukan hubungan intim tanpa alat
kontrasepsi bisa saja hamil. Namun kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa
berdampak fatal pada ibu dan bayi. Begitu juga dengan kehamilan yang terlalu
dini setelah melahirkan. Misalnya, seorang wanita bisa saja melahirkan ketika
anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun. Pada kondisi ini, ibu tidak
mendapatkan pemulihan yang utuh setelah melahirkan anak sebelumnya.
Hal ini bisa berdampak
pada kesehatan fisik maupun mental ibu. Dari tujuan dan manfaat program
keluarga berencana di atas, Anda bisa melihat bahwa program KB tidak ada
kaitannya dengan menolak kehadiran anak. Program Keluarga Berencana justru dibuat untuk
menyehatkan dan mensejahterakan keluarga Indonesia. Oleh karena itu, sudah
selayaknya kita ikut menyukseskan program Keluarga Berencana.
#PengabdianMasyarakat
#KeluargaBerencana
Editor SNF